Saya
pernah berbincang dengan temannya teman saya namanya rico, dia sekarang sudah
kerja di OJK (otoritas jasa keuangan) tapi dia kerjanya dibagian OB (office
boy) karena dia hanya lulusan STM. Saya salut dari dia adalah karena dia itu
berfikir kedepan, dia ingin menjadi yang terbaik dikemudian harinya. Dia ingin
melanjutkan sekolahnya ke jenjang S1 karena dia sudah menjalankan profesi
sebagai OB ini hampir 5 tahun, dia berfikir kalau tidak melanjutkan sekolahnya
maka dia akan begitu terus sampai tua ga bisa maju-maju. Diantara
teman-temannya dia cerita kalau teman-temannya hanya lulusan SMP, SMA, STM,
tapi karena dia kerja di pusat kota Jakarta dia juga menemui orang-orang yang
pendidikannya lebih tinggi dari dia. Dia minder atau merasa malu terhadap diri
dia yang sekarang, sudah kerja selama 5 tahun lebih masih belum bisa membuat
orang tuanya bangga. Dia cukup beruntung karena dia kenal dengan pemimpin OJK
itu sendiri, dia cerita banyak dengan bosnya tentang keseharian dia, keluarga
dia, ya yang mungkin saja tanggapin “mungkin bosnya merasa iba dengan kondisi
dia saat itu, jadi dia dikasih saran oleh bosnya untuk menlanjutkan ke S1 jika
ingin naik jabatannya”. Mulai saat itu dia banting tulang kerja keras untuk
mendapatkan biaya melanjutkan kuliahnya. Rico mengambil kelas malam kelas
karyawan disalah satu perguruan tinggi, dia menggambil jurusan management,
mulai saat itu dia serius menjalankan kuliahnya karena dia mengingikan hidup
yang lebih layak kedepannnya. Dari pengalaman berbincang saya tersebut saya
mengambil kesimpulan “saya kuliah hanya main-main, sudah ada faktanya orang
yang mengalami hidup, ternyata hidup tidak semudah yang saya pikirkan, harus
bersaing dengan banyak orang, saya masih beruntung bisa kuliah dengan biaya
orang tua, saya tidak melihat betapa susahnya cari rupiah”. Untuk kawan-kawan
semua mannfaatkan waktumu sekarang, jangan untuk main-main karena masa depan
kita sendirilah yang menentukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar