Selasa, 12 November 2013

Semangat dalam Menjalankan Hidup


Saya pernah berbincang dengan temannya teman saya namanya rico, dia sekarang sudah kerja di OJK (otoritas jasa keuangan) tapi dia kerjanya dibagian OB (office boy) karena dia hanya lulusan STM. Saya salut dari dia adalah karena dia itu berfikir kedepan, dia ingin menjadi yang terbaik dikemudian harinya. Dia ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang S1 karena dia sudah menjalankan profesi sebagai OB ini hampir 5 tahun, dia berfikir kalau tidak melanjutkan sekolahnya maka dia akan begitu terus sampai tua ga bisa maju-maju. Diantara teman-temannya dia cerita kalau teman-temannya hanya lulusan SMP, SMA, STM, tapi karena dia kerja di pusat kota Jakarta dia juga menemui orang-orang yang pendidikannya lebih tinggi dari dia. Dia minder atau merasa malu terhadap diri dia yang sekarang, sudah kerja selama 5 tahun lebih masih belum bisa membuat orang tuanya bangga. Dia cukup beruntung karena dia kenal dengan pemimpin OJK itu sendiri, dia cerita banyak dengan bosnya tentang keseharian dia, keluarga dia, ya yang mungkin saja tanggapin “mungkin bosnya merasa iba dengan kondisi dia saat itu, jadi dia dikasih saran oleh bosnya untuk menlanjutkan ke S1 jika ingin naik jabatannya”. Mulai saat itu dia banting tulang kerja keras untuk mendapatkan biaya melanjutkan kuliahnya. Rico mengambil kelas malam kelas karyawan disalah satu perguruan tinggi, dia menggambil jurusan management, mulai saat itu dia serius menjalankan kuliahnya karena dia mengingikan hidup yang lebih layak kedepannnya. Dari pengalaman berbincang saya tersebut saya mengambil kesimpulan “saya kuliah hanya main-main, sudah ada faktanya orang yang mengalami hidup, ternyata hidup tidak semudah yang saya pikirkan, harus bersaing dengan banyak orang, saya masih beruntung bisa kuliah dengan biaya orang tua, saya tidak melihat betapa susahnya cari rupiah”. Untuk kawan-kawan semua mannfaatkan waktumu sekarang, jangan untuk main-main karena masa depan kita sendirilah yang menentukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar